PEMDA
DEIYAI DIIMBAU UNTUK TIDAK BOLEH MENGAKOMODIR ALOKASI DANA PEMILUKADA
PUTARAN II KABUPATEN DEIYAI
Yuli Mote,SE : Proses Demokrasi Deiyai Potret
buruk yang tidak layak jadi teladan di
Propinsi Papua
Pemerintah Kabupaten Deiyai didesak agar tidak
mengakomodir dana pemilukada Deiyai untuk pelaksaanaan Putaran kedua II karena hingga KPUD Kabupaten
Deiyai bekerja diluar format aturan peundangan yang berlaku di republik ini , resikonya berakibat pada upaya pembodohan dan pendidikan
politik yang baik kepada masyarakat yang mayoritas masyarakatnya masih awam
Penilaian suksesnya pemilukada deiyai menjadi
harapan seluruh masyarakat dari semua elemen Kabupaten Deiyai di seluruh pelosok papua hingga
Indonesia karena pada kenyataanya
terutama kaula Intelektual deiyai hampir
tersebar diseantero Papua hingga Jakarta bahkan di amerika ,pada kenyataannya praktek dan
kinerja KPUD Kabupaten Deiyai sama sekali bekerja diluar koridor peraturan perundangan ini menjadi isu sentral tidak hanya interen masyarakat kabupaten Deiyai tapi juga satu papua hingga
Sekian Mahasiswa sejawa bali asal
Kabupaten Deiyai demo ke Depdagri dan KPU Pusat
Jakarta adalah bentuk kekecewaan
Mahasiswa ,bahwa Pemilukada Deiyai
bagaikan tikus mati dilumbung padi karena kelaparan
Kami pahami bahwa bekerja institusi seperti KPU butuh kemampuan ekstra
,pengalaman,wawasan,Pendidikan yang baik juga
pahami perkembangan politik Nasional tidak hanya di interen kabupaten
Deiyai,maka bila Proses Pemilukada Deiyai yang hari-hari kenyang dengan
persoalan dimana kesemuanya masalah
biangnya adalah anggota KPUD Deiyai, maka kapasitas Anggota KPUD Deiyai harus
dipertanyakan tentang Muatan
Kapasitasnya Karena Anggota KPU adalah Penyelenggara proses Demokrasi yang
mendepankan nilai Indenpensi dan bukan biang Pemicu satu proses demokrasi
seperti yang dilakukan oleh anggota KPUD Kabupaten Deiyai hingga kini belum
akhir ujung pangkalnya .
Ketika hari-hari Proses Kerja dan Kinerja
hari-hari kenyang dengan persoalan siapa yang harus disalahkan dan siapa yang
bertanggungjawab,dan kepada siapa yang masyarakat deiyai harus mengadu ? tentu ini menjadi refleksi
seluruh orang deiyai dari awal datangnya kabupaten Deiyai berlanjut hingga
pembentukan Tim Seleksi Anggota KPUD Kabupaten yang di ketuai oleh Mesak Pakage
dengan anggota Silvester Yawalka,Marinus Edowai,Yermias Edoway,Frans Pakage,
adalah cikal-bakal orang-orang yang melahirkan Anggota KPUD Deiyai hingga saat
ini menjadi induknya dari seluruh persoalan proses demokrasi di deiyai.
Namun kami maklumi saja karena Tim Seleksi KPUD Deiyai pernah yang terbentuk diluar mekanisme tersebut
diatas adalah ber anggotakan rata-rata dengan predikat pendidikan selain Pak Frans Pakage dengan
latar Belakang Guru selebihnya adalah tamatan
SLTP dan SD apalagi ketua Tim
seleksi bahkan tidak pernah mengenyam
pendidikan dijenjang manapun , sehingga
melahirkan anggota KPUD yang reinkernasi dari diri tim seleksi sendiri
dengan modus proses seleksi yang sangat obyektif penuh dengan muatan kepentingan.
Orang deiyai sekalipun aturan perundangan Republik ini tidak ada masih ada
rasionalitas berpikir yang ditunjang
oleh norma adat dan dogma berpikir bertindak
untuk membedakan hal yang benar-dan tidak benar,halal dan haram dengan mendepankan filosofi hidup orang deiyai
dari para leluhur orang dengan Motto
mako-ma dan puyako-puyato togo,enako-ena peuko-peuto togo,untuk itu
kepada siapaun orang deiyai entah didunia mana saja,kapan saja dan dengan siapa
saja akan menjadi salah dan berakibat fatal seperti anggota KPUD Deiyai saat
ini
Proses Pemilukada deiyai adalah satu potret
buram yang tidak pantas di diteladi oleh daerah maupun kepada siapapun juga
tidak hanya dideiyai tapi juga seluruh orang dan daerah papua karena penyelenggaraan proses demokrasi
seperti yang dilakukan oleh KPUD Deiyai sangat tidak mendidik dan justru lebih
kencundrung timbulkan kerawanan konflik baik to horizontal maupun
vertical yang akhirnya yang rugi adalah
pembangunan dan masyarakat ingin menikmati pembangunan itu sendiri yang sangat
bermartabat.
Untuk menyuarakan apa yang menjadi harapan
masyarakat Ada Anggotta DPRD menjalankan
fungsi control Kinerja Proses Pemilukada ke KPUD Deiyai,Untuk mengawasi
jalannya proses demokrasi didaerah ada Panwas,untuk menjalankan fungsi kontrol pemerintah
ada Bupati ,namun kesemuanya individu yang berharap supaya menjaga netralitas
berjalannya proses pemilukada mala hilang
ditelang badai kepentingan yang tersisa adalah impian dan harapan
masyarakat tabu.
Untuk itu kami menghimbau kepada seluruh
elemen masyarakat juga pemerintah Kabupaten Deiyai agar proses pemilukada
deiyai untuk tahapan berikutnya tidak diakomodir proses pemilt ukada tidak menganut demokrasi
murni dilakukan beberapa hari lalu, karena mulai dari tahapan awal yang penuh dengan kontrovesi hingga akhir pelaksanaanpun masih ada
indikasi pengandaan kotak suara juga kotak suara untuk memenangkan kelompok
tertentu dan ini adalah strategi terselubung yang terkuak ke permukaan.
Dalam Pelaksanaan Akhir Pengumutan Suara Menentukan
siapa yang lolos ke tahapan putaran berikut dari Sembilan kandidat adalah
samasekali bukan kewengan KPUD Kabupaten Deiyai karena Kapasitas KPU hanya
penyelenggara peraturan perundangan bukan
pembuat Undang-undang, dan punya kewenangan penuh adalah Mahkama
Konstitusi sumber perundangan yang berlaku di Republik,Undang-undang No. 22
tahun 2007 tidak pernah satu pasal ataupun ayat yang mengatur tentang
presentasi jumlah pemilih untuk lolos tidaknya seorang Kandidat ke tahapan
berikutnya,untuk itu keabsahan penetapan
yang dilakukan oleh KPUD Deiyai sangat diragukan,dengan dasar itu wajar saja
kalau ada beberapa kandidat naikkan gugatan ke Mahkama Kontstitusi di Jakarta
dan kemungkinan Anggota KPUD Deiyai tinggal menghitung hari untuk di PAW dan
akan dimeminta pertanggungjawaban anggaran sekian puluhan milyar dikeluarkan kas daerah yang digunakan
oleh KPUD Deiyai yang saat ini sedang menjabat,
i dan Kabupaten Deiyai sedang terjadi kekosongan jabatan Karateker
Deiyai mencalonkan diri jadi Bupati Kabupaten
Deiyai No. Urut 7 untuk itu kepada siapapun untuk tidak mengakomodir
pelaksanaan pemilukada tahapan berikutnya di Kabupaten Deiyai
selama ini saya pikir ketua KNPI deiyai TINO MOTE jalan netral tapi kenyataan yang sekarang terjadi adalah dia memihak ke kandidat tertentu dan itu salah besar yang dia lakukan sehingga kami dari pemuda deiyai menyampaikan kalau menyangkut dengan politik praktis tidak boleh pake nama KNPI karena nama KNPI itu bukan kau pu tempat cari makan dan ingat2 baik kalau tidak sadar kami akan publikasi melalui media2 atas tindahkan2 nya.
BalasHapus